To Remember?




Ingatkah kalian? 

Beberapa waktu yang lalu, saat kita masih bersama.
Canda tawa menghiasi hari kita, walau jerit tangis pernah terpecah saat sebuah kesulitan mengharuskan menghadapinya. Saat kau sendiri, tanpa krluarga. Namun ingatlah, kau masih memiliki kawan yang selalu bersamamu. Tak akan membiarkan kau melangkah dengan kehampaan. Aku masih mengingat, saat ku fikir akan melangkah sendirian tanpa senjata, tanpa persiapan. Kalianlah yang menemaniku melangkah, walau persiapan itu kurang begitu matang.

Ingatkah kalian?

Tak terasa kini waktu harus menghentikan kebersamaan kita, kebersamaan yang harusnya akan menjadi kekuatan, namun harus direlakan karena memang tak akan bisa melangkah lebih jauh jika kita tetap pada langkah yang sama.
Namun, semakin jauh langkah kita, semakin jauh pula kebersamaan itu. Hingga aku tak yakin jika kalian masih mengingat kisah perjalanan itu. Ingatkah kalian? Ku harap itu tak akan terlupakan.

Saat terik mentari menampakkan cahayanya, kita bergegas memasuki wilayah pertempuran. Bertempur dengan kemalasan mencari sesuatu yang berharga disana.

Ketika sebua sirine meraung-raung, itulah kesempatan kita berbagi, canda, tawa, kegembiraan. Walau hati terasa pedih kerena sebuah keadaan lain, sekejap hilang terbawa sang kebahagiaan.

Ingatkah kalian?

Waktu itu, detik-detik terakhir kebersamaan. Kita bergegas berlari ... berlari sekuat tenaga, tak peduli sesak nafas yang semakin terasa. Sejenak lupakan beban dan hirup udara kebebasan. Saat itulah memory-memory terekam. Kilat cahaya mengerlip dengan satu kali hentakan. Menyimpan dalam kenangan, cerita putih abu-abu. Sebuah lagu terucap, mengalun dengan indahnya namun bermakna kesedihan dan semangat. Kita lantunkan seakan semua beban harus kita singkirkan demi satu hal, cita-cita.

Ingatkah kalian?

Namun, semua telah berubah.
Keadaan tak seperti yang ku harapkan.
Berubah.

Seakan tak seorangpun merasakan semua itu. Apakah kisah itu harus direlakan menghilang?

Kita pernah bermain peran dalam satu bentuk cerita, bekerja sama meraih impian. Mengejar apa yang kalian inginkan, hingga semua terlupakan.


To Remember?

Komentar

Faranggi Eva Lutvika mengatakan…
Hmmm sebuah kenangan ya? Sepertinya sebagian orang melupakannya. Sebenarnya mungkin bukan melupakan, tapi mereka menepisnya.
Naysahra Purnama mengatakan…
@Faranggi Lutvika. Iya betul, menepis jauh-jauh kenangan bernuansa Rainbow, padahal kenangan itu yang udah buat hari-hari mereka penuh warna.